Idghom menurut bahasa adalah memasukkan sesuatu pada sesuatu. Syaikh M. Maky Nashor dalam kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid berpendapat bahwa Idghom menurut istilah adalah:
خَلْطُ الْحَرْفَيْنِ الْمُتَمَاثِلَيْنِ اَوِ الْمُتَقَارِبَيْنِ اَوِالْمُتَجَانِسَيْنِ وَاِدْخَالُ اَحَدِهِمَا فِى الْاَخَرِ فَيَصِيْرَانِ حَرْفًا وَاحِدًا مُشَدَّدًايَرْتَفِعُ اللِّسَانُ عِنْدَ النُّطْقِ بِهِمَااِرْتِفَاعَةً وَاحِدَةً
“Bercampurnya dua huruf yang sama, berdekatan, atau sejenis yang salah satunya dimasukkan ke dalam huruf yang lain, sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid dan menjadi satu pula dalam dalam pengucapan.”
Sedangkan Syaikh Syamsudin bin Muhammad Al-Jazary dalam kitab al-Jazariyyah berkata:
وَاَوَّلَى مِثْلِ وَجِنْسِ اِنْ سَكَنْ * اَدْغِمْ كَقُلْ رَبِّ وَبَلْ لَا
“Apabila ada dua huruf sama atau sama jinisnya dan yang awal mati maka wajib dibaca idghom.”
Menurut Ulama’ Qurro’, idghom ini (idghomnya semua huruf hijaiyyah yang dilihat dari sifat dan makhrajnya huruf) dibagi menjadi tiga macam idghom, yaitu:
- Idghom mutamatsilain
Yaitu apabila ada dua huruf yang sama, baik makhraj maupun sifatnya seperti ba’ mati bertemu dengan ba’ hidup atau dal mati bertemu dengan dal hidup, maka harus diidghomkan menurut kesepakatan Ulama’ Qurro’, baik bertemunya dalam satu kalimat atau lain kalimat.
Cara membaca idghom mutamatsilain ialah dengan memasukkan huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam penulisan. Cara memasukkan huruf dilakukan dengan mentasydidkan huruf yang kedua. Apabila proses idghom ini terjadi pada huruf qolqolah, maka suara qolqolahnya menjadi tidak tampak. Contoh:
يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ – يُوَجِّهْهُ – يُدْرِكْكُمْ – رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ
Hukum idghom tersebut berlaku terkecuali pada dua kasus; huruf mad yaitu ya’ mati yang jatuh setelah kasrah bertemu dengan ya’ hidup; dan wawu mati jatuh setelah dhommah bertemu dengan wawu hidup. Ini sebagaimana kesepakatan Qurro’. Hal ini dikarenakan agar sifat huruf mad itu masih tetap dan tidak hilang. Contoh:
فِى يَوْمٍ – قَالُوْا وَهُمْ
- Idghom mutajanisain
Yaitu apabila ada dua huruf bertemu yang sama makhrajnya, akan tetapi berbeda sifatnya. Huruf-huruf yang termasuk ke dalam idghom mutajanisain adalah: ب, ت, ث, د, ذ, ط, ظ dan م.
Kedelapan huruf tersebut berasal dari tiga kelompok makhraj huruf yang berbeda, yaitu:
- Huruf ba’ dan mim berasal dari makhraj asy-syafatain (dua bibir)
- Huruf ta, tha’, dan dal berasal dari makhraj al-lisan (lidah). Tepatnya pada ujung lidah yang bertemu dengan ushuluits tsanaya ulya (pangkal gigi seri atas)
- Huruf dzal, dha’, dan tsa’ berasal dari makhraj al-lisan (lidah). Tepatnya pada ujung lidah yang bertemu dengan athrafis tsanaya ulya (ujung gigi seri atas)
Cara membaca idghom mutajanisain yaitu memasukkan suara huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam penulisan. Contoh:
د-ت = قَدْ تَبَيَّنَ
ت-د = قَالَ قَدْ أُجِيْبَتْ دَعْوَتُكُمَا
ذ-ظ = وَلَوْ أَنَّهُمْ أِذْظَلَمُوْا
ت-ط= وَقَالَتْ طَائِفَةٌ
ث-ذ = يَلْهَثْ ذَلِكَ
ب-م = يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا
Adapun lafadz بَسَطْتَ dibaca dengan idghom naqish, yaitu sifat hurufnya (isti’la) masih tetap tampak.
- Idghom mutaqoribain
Idghom mutaqoribain adalah bertemunya dua huruf yang berdekatan makhrajnya, tetapi sifatnya berlainan.
Cara membaca idghom mutaqoribain tidak berbeda dengan idghom mutajanisain, yaitu dengan memasukkan suara huruf yang pertama kepada huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam penulisan. Contoh:
ق-ك = اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ
ل-ر = وَقُلْ رَبِّ اَدْخِلْنِى
Keterangan:
- Semua bacaan idghom sebagaimana tersebut di atas dengan riwayat Hafs dari Imam ‘Ashim, huruf yang diidghomkan harus huruf sukun. Ini juga dengan disebut idghom shoghir (idgom kecil). Sedangkan apabila huruf yang diidghomkan adalah huruf yang hidup disebut idghom kabir (idghom besar).
Contoh:
كَيْفَ فَعَلَ – فِيْهِ هُدًى
Dan semua idghom kabir, riwayat Imam hafs dari Imam ‘Ashim tidak ikut membacanya.
- Menurut riwayat Imam Hafs dari Imam ‘Ashim sebagaimana disebutkan pada kitab al-Jazariyah, bahwa apabila semua huruf yang diidghomkan terdiri dari huruf isti’la’ (خص ضغط قظ) maka harus dibaca idghom Naqis. Contoh:
نَخْلُقْكُمْ – بَسَطْتَ
- Idghom mutajanisain/mutamatsilain/mutaqoribain, apabila mudghomnya huruf dal, maka hanya masuk pada huruf dal atau ta’.
Contoh:
لَقَدْ دَخَلُوْا – أَبَدْ تُمْ
Berdasarkan hukum bacaan nun mati dan mim mati, ada beberapa macam idgham yaitu idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan idgham mimi atau idgham mitslain.
1. Idghom Bighunnah (Ma’al Ghunnah)
Idgham bighunnah atau ma’al ghunnah adalah memasukkan atau melebur nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) dengan huruf idgham bighunnah yang ada didepannya yaitu ya (ي), nun (ن), mim (م), dan wawu(و).
Cara membacanya adalah didengungkan selama dua harakat.
Contoh:
No. | Tertulis | Dibaca | Keterangan |
1. | مَنْ يَقُوْلُ | May yaqulu | Nun mati/sukun (نْ) bertemu dengan huruf ya (ﻱ) |
2. | وَنَفْسٍ وَّمَاسَوَّ | Wa nafsiwwa maa sawwaa haa | Tanwin (ـــٍــ) bertemu dengan huruf wawu (ﻭ) |
3. | أَنْ نُهْلِكَ | An-nuhlika | Nun mati/sukun (نْ) bertemu dengan huruf nun (ن) |
4. | آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ | Aayaatum-muhkmaat | Tanwin (ـــٌ) bertemu dengan huruf mim (م) |
2. Idghom Bilaghunnah
Idgham bilaghunnah adalah memasukkan atau meleburkan nun mati (نْ ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) dengan salah satu huruf idgham bilaghunnah yang ada didepannya yaitu lam (ل)dan ra(ر)tanpa dengung.
Contoh:
No. | Tertulis | Dibaca | Keterangan |
1. | مِنْ لَّذُ نْكَ | millazunka | Nun mati/sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل) |
2. | مِنْ رَبِّكُمْ | mirrabbikum | Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ra(ر) |
3. | خَيْرٌ لَّكَ | khairul laka | Tanwin (ـٌ) bertemu dengan huruf lam (ل) |
4. | شَيْطَا نٍ رَّ جِيْمٍ | syaithanir rajim | Tanwin (ـــٍــ) bertemu dengan huruf ra(ر) |
3. Idghom Mimi atau Idgham Mitslain
Idgham mimi atau idgham mitslain adalah memasukkan atau meleburkan mim mati dengan huruf mim berharakat (مَ – مِ – مُ) yang ada didepannya.
Cara membacanya adalah dengan meleburkan huruf mim mati (مْ) ke dalam huruf mim berharakat (مَ – مِ – مُ) yang ada didepannya atau di-tasydid-kan yang disertai dengan ghunnah atau dengung selama 2 – 3 harakat.
Contoh:
No. | Tertulis | Dibaca | Keterangan |
1. | لَهُمْ مَثَلاً | Lahummm matsalan | Mim mati/sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (مَ) |
2. | فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَ | … fahummm mimmm maghramimm musqaluun (QS. Al Qalam: 64) | Mim mati/sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (مِ) |
3. | إنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ | Innahaa ‘alaihimmm mu’shadah (QS. Al-Humazah: 8) | Mim mati/sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (مُ) |
Semoga bermanfaat ya 😊
Wallahua’lam