Bahkan hal ini bisa saja terdapat di dinding rumah kita. Umumnya di sebelah kanan ada tulisan Allah dan sejajar dengannya di sisi kiri ada kaligrafi bertuliskan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ingat jangan remehkan masalah ini, bisa berbahaya.
Berikut kami tuliskan Fatwa Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah:
ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ موضعها ليس بصحيح، لأن هذا يجعل النبي -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- ندا لله مساويا له، ولو أن أحدا رأى هذه الكتابة، وهو لا يدري من المسمى بهما، لأيقن يقينا أنهما متساويان متماثلان
“Meletakannya seperti ini tidak dibenarkan karena berarti menjadikan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sebagai tandingan bagi Allah dan mensejajarkannya. Andai saja ada seseorang melihat tulisan ini dan ia tidak mengetahui dua nama yang tertulis sejajar tersebut, niscayalah ia akan yakin keduanya setara dan serupa.
فيجب إزالة اسم رسول الله -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- ويبقى النظر في كتابة: الله وحدها، فإنها كلمة يقولها الصوفية
Sehingga wajib menghilangkan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kini tinggal meninjau tulisan Allah saja. Sesungguhnya hal ini merupakan perkataan orang-orang Shufi.
ويجعلونها بدلا عن الذكر، يقولون: الله، الله، الله، وعلى هذا فتلغى أيضا، فلا يكتب الله، ولا محمد على الجدران، ولا في الرقاع ولا في غيره
Mereka menjadikan kata “Allah” Itu sebagai pengganti dzikir mengucapkan “Allah, Allah, Allah” dengan asumsi semacam ini, maka tulisan itupun harus dihilangkan juga. Sehingga tidak boleh menulis nama Allah dan ataupun Muhammad di dinding, kertas, atau lainnya”. (Majmu Fatawa wa Rasa’il Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah III:75)
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم